SURABAYA, KILOMETER40.COM- Pimpinan Pesantren Raodhatus Salaf Bangil, Habib Umar Abdullah Assegaf terlibat baku pukul dengan petugas Satpol PP saat ditegur karena melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya, Jawa Timur. Video peristiwa tersebut juga viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan bahwa orang yang terlibat baku pukul adalah Habib Umar Abdullah Assegaf, pimpinan organisasi keagamaan di Pasuruan. Hal itu didapat dari hasil penelusuran nomor polisi di mobil yang dipakai Umar.
“Iya (Habib Umar Abdullah Assegaf), nama itu kami dapat sesuai identitas tercantum dalam kepemilikan kendaraan,” kata Truno saat dihubungi wartawan, Kamis (21/5/2020).
Secara terpisah, Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra menjelaskan kronologi petugas menegur Habib Umar Abdullah Assegaf hingga terjadi baku pukul.
Mulanya, mobil sedang bernomor polisi N 1 B hendak masuk ke Kota Surabaya pada Rabu sore (20/5). Namun, saat sampai di check point Exit Tol Satelit, petugas menghentikan mobil yang ditumpangi Habib Umar Abdullah Assegaf tersebut.
Petugas menyetop karena mobil itu mengangkut 5 orang penumpang. Hal itu, kata Teddy sudah jelas menyalahi aturan PSBB, bahwa kendaraan hanya boleh berisi 50 persen kapasitas. Selain itu, ada pula penumpang yang tak memakai masker.
“Ketika dilakukan pemeriksaan didapati tidak menggunakan masker, kemudian kapasitas mobil lebih dari 50 persen, jadi kalau jenis sedan seperti itu harusnya maksimal 3 orang, 1 supir depan, dua penumpang di belakang. Sedangkan kondisi di mobil saat itu full 5 orang,” kata Teddy saat dihubungi.
Petugas lalu meminta putar balik. Tidak boleh masuk ke Kota Surabaya. Namun, tiba-tiba Habib Umar Abdullah Assegaf yang memakai pakaian serba putih keluar dari mobil. Dia berteriak dan menolak arahan petugas.
Dalam video yang beredar, Habib Umar Abdullah Assegaf sempat berbicara dengan petugas kepolisian dan Satpol PP yang berada di lokasi. Dia protes mengapa tidak boleh masuk ke Kota Surabaya.
Hingga kemudian, terjadi saling dorong dan memukul antara Habib Umar Abdullah Assegaf dengan seseorang yang memakai pakaian Satpol PP. Petugas lain yang ada di lokasi lalu memisahkan mereka. Habib Umar Abdullah Assegaf tetap tidak boleh masuk Kota Surabaya.
Petugas Satpol PP Kota Surabaya yang terlibat dalam insiden sang habib, diketahui bernama Asmadi.
Melalui akun Facebooknya, Asmadi menyatakan permohonan maaf.
“Saya salah saya Minta maaf, buat muhajidin surabaya tolong jangan kepung saya. Nggak kasian ama saya, saya punya istri, bahkan cucu dan anak saya harus nafkahi.”tulis Asmadi Belang.(*)
Leave a Reply