TAKALAR, KILOMETER40.COM– Warga Desa Pa’ rappunganta, Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar resah.

Keresahan itu lantaran adanya aktifitas penambangan yang diduga dilakukan secara ilegal di kawasan tersebut. Itu, setelah ada eksploitasi tepi Sungai Batunipa.

Masyarakat setempat menyebut keberadaan tambang di tepi sungai Batunipa itu telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir. Ironisnya, pemerintah setempat belum melakukan tindakan melarang padahal dampak kerusakan telah dirasakan.

“Sungai Batunipa akan mengalami kerusakan bila aktivitas tambang itu tidak dihentikan, kami minta aparat terkait untuk turun tangan menghentikan tambang tersebut sebelum kerusakan lingkungan kian meluas,” ungkap Warga Desa Pa’rappunganta, minta identitasnya disembunyikan, baru-baru ini.

Pria paruh baya itu menambahkan bahwa warga menduga eksploitasi material lokal di kawasan sungai batunipa disuplai untuk proyek bendungan Pammukkulu.

“Pasir yang dikeruk itu lalu diangkut ke kawasan proyek bendungan Pammukkulu. Semua warga tahu itu. Kami hanya minta satu hal, persoalan kerusakan lingkungan kami kasian.”katanya.

Untuk diketahui, Bendungan Pammukkulu Takalar adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.(*)