Marwah Muhammadiyah dan Integritas Kader (Refleksi Musyda ke-11 PDM Takalar)

Oleh: Basuki Rahmat (Anggota PDM Takalar 2022-2027)

Musyawarah Daerah ke 11 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (Musyda XI PDM) Takalar telah menghadirkan gambaran perjalanan Muhammadiyah satu periode terakhir-2015 – 2000 – dan perpanjangan 2023. Tentu ada evaluasi berupa masukan, kritikan dan pernyataan yang menerima, mendukung, kontraversial dan segala macam yang dituangkan oleh peserta sebagai ekspresi dari keinginan menjaga dan memelihara Marwah (harga diri, nama baik dan kehormatan) Muhammadiyah.

Proses seleksi calon, aturan main yang disepakati sebagai acuan musyda, tanggapan atas LPJ (Laporan Pertanggungjawaban), laporan tim audit keuangan dan proses pemilihan serta penetapan anggota pimpinan, dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak terkesan sekedar dibuat atau untuk kepentingan tertentu diluar kepentingan Muhammadiyah sendiri.

Memang tidak mudah melakukannya, apalagi jika ada “kekuatan” yang melihat dan menilai Muhammadiyah berdasarkan “kepentingannya” yang berpotensi menimbulkan masalah.

Mereka yang berada dibalik kekuatan ini, memahami standar nilai kebaikan di luar dan di Muhammadiyah sama. Sehingga siapapun yang mencoba mengingatkan, justru dianggap aneh dan mengganggu.
Baginya jika seorang sudah saleh secara individu (melakukan ibadah mahdah dengan baik) dan saleh secara sosial (gemar membantu, sesama, sering menyumbang) karena yang bersangkutan punya potensi kemampuan finansial, atau memiliki titel akademik dengan gelar sekian digit, atau yang sedang pada posisi jabatan birokrasi menteren, maka itu yg paling pantas menduduki posisi kepemimpinan tertinggi). Tentu hal ini harus dinilai sebagi hal yang positif, akan tetapi belumlah dianggap cukup apalagi mengabaikan kriteria sebagai mana yg telah dipersyaratkan oleh persyarikatan.

Di Muhammadiyah ada tipikal seperti ini, bahkan bisa ada dan duduk disinggasana pimpinan di semua tingkatan.

Jika sekiranya bukan karena keuletan dan kerja keras serta sikap tegas dari Kader yang berintegritas, bisa saja kekuatan ini mengendalikan dan memuluskan kepentingannya.

Bagi kita Istilah baik dan kebaikan seseorang, sesuatu yang tdk boleh siapapun menolaknya, tetapi ketika sdh berada disebuah komunitas atau jamaah, maka baik dan kebaikan harus utuh dan sejalan dengan kebutuhan.

Muhammadiyah menawarkan syarat umum yang hampir ada disetiap diri dan jamaah, tetapi Muhammadiyah juga menawarkan syarat khusus, yang hanya orang tertentu bisa memenuhinya. Syarat Khusus ini bermakna pemberian kesempatan dan penghargaan siapa yang layak dan tidak layak berada di tempat dan posisi penting di Muhammadiyah sebagaimana yang tertuan dalam Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, pasal 15. Di situ dijelaskan ada syarat yang bermakna umum dan ada syarat bermakna khusus. Syarat makna khusus yg dimaksud adalah 1) Rekam jejak sebagai anggota Muhammadiyah, berpengalaman memimpin Muhammadiyah dan di salah satu Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah. 2) Jika terjadi penyimpangan pada item nomor satu di atas maka boleh dilakukan atas sepengetahuan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Mereka yang layak itu adalah Kader yang mengenal secara utuh Muhammadiyah.

Bagi Muhammadiyah, pimpinan menjadi tempat dan posisi yang sangat penting. Jika pimpinan bermasalah maka akan mengganggu kepeminpinannya. Kepemimpinan yang terganggu akan menimbulkan kemudharatan dimana-mana.

Musyda ke 11, akhirnya melahirkan kepemimpinan baru untk periode 2022 – 2027.
Sebanyak 13 Orang dipercaya oleh warga menjadi Pimpinan (dengan istilah Anggota Pimpinan) dan seorang Ketua serta Anggota Musyawarah Pimpinan (Musypim) yang dipilih dan disepakati oleh anggota pimpinan melalui sidang formatur anggota pimpinan.

Formatur Anggota Pimpinan yang dimaksud : 1) Dr. H. Islahuddin Thahir, M. Pd, 2) M. Misbah Habsy, ST., 3) Pathuddin Muh. Asrul, SE. MM. 4) AmaluddinTaka, S. Pd. I., MA. 5) Basuki Rahmat, S. Ag. 6) H. Muhammad Afrizal, SH. I., 7) Syahrul Husain, S. Pd 8) Azhari Rahim, S. Ag., 9) H. M. Amri Muhammad, SP., 10) H. Muh. Shadri Kahar Muang, ST., MM., 11) Hasbi Haris. SE., 12) Syamsuddin Baya, S. Pd., M.Pd. I, 13) Abd. Rahim Erang.
Sementara Ketua yang disepakati dalam sidang Formatur yakni Dr. H. Islahuddin Thahir, M. Pd. I. Sedangkan anggota musypim yang dimaksud : 1) Dr. H. Islahuddin Thahir, M. Pd., 2) Basuki Rahmat, S. Ag., 3) H. M. Amri Muhammad, SP., dan 4) Syahrul Husain, S. Pd. I.

Mereka 13 orang adalah kader yang memiliki Integritas. Kader yang telah teruji rekam jejaknya, merasakan suka duka menjadi bagian penggerak dakwah Muhammadiyah di Ortom (Organisasi Otonom) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Nasyiatul Aisyiyah (NA), Pemuda Muhammadiyah, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Hisbul Wathan ( HW). Atau mereka yang lansung berhikmad dan tetap berada di Muhammadiyah hingga kini.

Kader ini terus berusaha agar tetap mampu menselaraskan antara niat, lisan dan lakunya. Berkata dan bertindak sesuai kebutuhan Muhammadiyah walau kadang tidak populer, Mendahulukan berfikir sebelum bertindak. Memiliki komitmen, memamfaatkan momentum untuk kepentingan bersama, tidak mudah terjebak oleh bisikan, rayuan dan kepentingan pragmatis, apalagi sekedar prestise. Serta kepentingan lain yang bisa jadi berpotensi menimbulkan masalah.

Selain itu mampu mengidentifikasi masalah, memberi solusi dan menawarkan gagasan yang bisa diterjemahkan dalam bentuk program yang bernilai mamfaat bagi persyarikatan. Menyiapkan diri dan potensi yang dimiliki untk diarahkan demi menunjang kemajuan persyarikatan.

Dan yang terpenting adalah, apa yang disampaikan oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. (Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015 – 2020 -perpanjangan 2022, dan periode ke 2, 2022 – sekarang). Beliau mengatakan, Bila seorang Kader dipercaya menjadi Pimpinan, maka berusahalah sekuat mungkin untuk tidak melakukan kesalahan. Karena
jika melakukan kesalahan, mudharatnya bisa dua, atau berlipat-lipat kali.

Beliau seakan mengingatkan untuk selalu melakukan kebaikan atau kesalehan, baik sebagai individu maupun secara sosial termasuk melakukan kegiatan kemaslahatan agar menjadi perilaku bukan sesuatu yang hanya sekedar diprogramkan.

Selamat dan Sukses Musyda XI, semoga kepemimpinan memberi berkah untk semuanya.

Nasrunminnallahi wafathum karib wabassyiril mukminin.

Salaka, 22 Mei 23.

Leave a Reply