TAKALAR, KILOMETER40.COM– Pasca mengikuti program Executive Education Program For Young Political Leaders atau Golkar Institute, politisi milenial Golkar Takalar Wahyu Eka Putra memberikan testimoninya.
Anggota DPRD Takalar kelahiran tahun 1992 mengaku mengalami perubahan paradigma dalam mengarungi dunia politik.
“Ada perubahan pola pikir untuk mengarungi dunia politik ke depan. Semua dipaparkan secara teknis, praktis dan sistematis di Golkar institute.”buka Wahyu, Senin 12 Juli 2021 kepada kilometer40.com.
Wahyu memaparkan bahwa ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada intinya menegaskan tentang posisi anak muda dalam politik.
“Ketum menyampaikan bahwa anak muda tak boleh jadi objek politik saja yang dibutuhkan suaranya saat pemilu, tapi mereka harus bisa jadi subjek politik. Anak muda harus memegang kekuatan sentral dan penentu arah politik ke depan.”jelas alumnus Fakultas Hukum UMI ini.
Selain itu, Wahyu menambahkan bahwa program ini diakui oleh ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe sebagai program mematangkan jiwa politik bagi anak muda Golkar.
“Ketua TP malah menganggap program ini adalah proses yang tepat untuk menyiapkan pemimpin masa muda partai Golkar. Ayo anak muda, ayo gabung Partai Golkar.”tukasnya lagi.
Olehnya, Wahyu mengajak kepada seluruh milenial untuk bergabung di Partai Golkar.
“Rasanya, untuk kita anak muda, partai Golkar menjadi wadah tepat untuk menyalurkan semangat kita. Anak muda sudah waktunya menjadi subyek politik.”tambah Wahyu yang juga ketua AMPG Takalar.
Sedikit informasi, Golkar Insitute merupakan program DPP Partai Golkar sebagai sekolah partai bidang pemerintahan dan kebijakan publik. Golkar Institute didirikan pada 8 September 2020 silam dengan tujuan menciptakan calon pemimpin muda yang memiliki fundamental kuat dalam ekonomi, kepemimpinan, dan politik.(*)
Leave a Reply