Menyedihkan. 75 Tahun RI Merdeka, Rumah Pahlawan Nasional Ranggong Daeng Romo Terbengkalai

TAKALAR, KILOMETER40.COM– Rumah panggung itu sudah tampak reot. Orisinalitas sebagai rumah tempo dulu masih sangat nampak kental. Jika pertama kali melintas di jalan depan rumah ini, tak akan ketahuan kalau rumah ini menjadi saksi perjalanan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

Yah, rumah ini merupakan milik Ranggong Daeng Romo, pahlawan nasional republik Indonesia. Ranggong Daeng Romo yang berjuang melalui Laskar Lipan Bajeng dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional pada tahun 2001 silam.

Rumah ini nampak tak terurus. Atap seng yang menutupinya sudah nampak berkarat. Bahkan untuk menyanggahnya, keturunan Ranggong Daeng Romo berinisiatif menggunakan beberapa batang bambu dan balok sebagai penyanggah.

“Andai tidak kami sanggah, mungkin sudah lama ambruk. Beberapa bagian rumah sudah lapuk dan kami ganti seadanya.”kata Safri Wahid Daeng Romo, cucu Ranggong Daeng Romo yang menjaga rumah ini, Selasa (18/8/2020).

Safri menerangkan bahwa beberapa kali pihak pemerintah datang dan berjanji melakukan pemugaran, namun tak kunjung terealisasi.

“Sudah beberapa kali kami didatangi pihak pemerintah. Kami berharap bisa dilakukan pemugaran untuk pelestarian sebagai wisata sejarah.”tambahnya.

Uniknya, nama Ranggong Daeng Romo diabadikan sebagai nama jalan di beberapa daerah di Indonesia. Namun, di Takalar, di daerah kelahiran dan perjuangannya, nama Ranggong Daeng Romo tidak dijadikan nama jalan utama. Atau dijadikan nama bangunan fasilitas publik, seperti nama Rumah Sakit atau lainnya.

“Katanya, ada nama jalan di Takalar. Tapi saya tidak pernah liat papan nama jalannya. Apalagi nama fasilitas publik seperti anda bilang, rasanya tidak ada.”tandasnya.

Ranggong Daeng Romo adalah putra sulung dari Gallarang Moncokomba Mangngulabba Daeng Makkio dan ibunya bernama Bati Daeng Jimo. Ranggong Daeng Romo dilahirkan pada tahun 1915 di Kampung Bone-bone, Bate Moncokomba, distrik Polongbangkeng (tepatnya dikecamatan polong bangkeng selatan), Takalar.

Dilihat dari segi keturunannya, dia dikenal sebagai seorang bangsawan yang berasal dari golongan progresif dinamis yang tahu mengikuti keinginan dan kehendak rakyatnya. 

Dikutip dari Wikipedia, Ranggong Daeng Romo merupakan pimpinan Laskar Lipan Bajeng. Kemudian laskar-laskar yang ada di Sulawesi Selatan bergabung menjadi Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (Lapris) dan Ranggong diberi kepercayaan penuh untuk memimpin dan menjadi panglima.

Pada tanggal 21 Februari 1946, Ranggong memimpin perang untuk pertama kalinya dengan kekuatan lebih kurang seratus pasukan menyerang pertahanan Belanda. Serangan tersebut dilakukan di sebelah Selatan Makassar serta menimbulkan kesengitan yang luar biasa di antara kedua belah pihak. Dalam pertempuran tersebut, banyak tokoh Lapris yang meninggal dalam perang termasuk Ranggong yang terbunuh pada 27 Februari 1947.(*)

Leave a Reply