BULUKUMBA, KILOMETER40.COM- Fenomena usungan kandidat oleh partai politik selalu menyajikan fakta politik yang menarik. Tak jarang, sikap partai secara organisasi, kerap kali berbeda dengan keinginan para kader dan pengurus.
Di Pilkada Bulukumba misalnya. Partai Nasdem di Butta Panrita Lopi sedang bergejolak menyusul keputusan Nasdem melakukan penggantian Ketua DPD. Tomi Satria Yulianto (TSY) yang menjabat ketua, tetiba diganti oleh Arum Spink. Kedua nama ini akan berhadap-hadapan di Pilkada, meski dengan posisi yang berbeda. Tomi akan maju sebagai Cabup menggandeng Bos Koperasi Berkat Andi Makkasau dan Arum digandeng politisi PPP, H Askar.
Menyusul penggantian Tomi, wacana perpindahan partai pun mencuat. Wabup Bulukumba itu dikabarkan akan berlabuh ke PKB.
“Komunikasi ke sana (pindah partai) memungkinkan, tapi untuk arah yang lebih jauh, kita diskusikan di kemudianlah,” papar Tomy Satria, Jumat (17/7/2020) lalu kepada wartawan.
Penggantian Tomi sebagai Ketua Nasdem bisa menjadi alamat kuat, bahwa Nasdem tidak akan mengusung politisi alumnus Unhas itu.
Menariknya, Arum Spink alias Pipink juga pernah mengalami hal serupa. Pilkada 2015, Pipink disebut sebagai Kader Nasdem potensial yang mewarnai kontestasi saat itu.
Dengan modal elektoral yang lumayan di berbagai lembaga survei, plus posisi prestisius sebagai Sekretaris DPW Nasdem Sulsel, rekomendasi partai besutan Surya Paloh justru direbut oleh Tomi yang berpasangan dengan A Sukri Sappewali. Tomi saat itu adalah Kader Partai Demokrat. Pasca memenangkan Pilkada, Tomi meninggalkan Demokrat lalu bergabung ke Nasdem.
Menyikapinya, Pipink saat itu nyaris tanpa manuver sama sekali. Mantan Ketua KPU Bulukumba itu dengan legowo menerima keputusan partainya dan mengucapkan selamat kepada usungan Nasdem.
“Saya ucapkan selamat. Jangan cerai beraikan kami. Karena kami dan kita semua adalah saudara.”kata Pipink melalui Surat Terbuka tertanggal 28 Juli 2015, lima tahun silam. Sampai saat ini, dalam karir politiknya, Pipink tetap setia di Partai Nasdem, tempatnya memulai berpolitik praktis pasca mengabdi jadi penyelenggara pemilu di KPU.
Kini, dengan pergantian Tomi, gejolak pun kembali berlanjut. Belasan pengurus memilih mundur dari Partai Nasdem.
Kita tunggu babak selanjutnya.(*)
Leave a Reply