KILOMETER40.COM- Situasi politik jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi selatan berlangsung dinamis.
Bibit perpecahan pun mulai menyeruak. Ironisnya, ketegangan itu melanda struktur pengurus DPD II di beberapa kabupaten.
Beragam kondisi pun tersaji. Suharto, sekretaris DPD II Golkar Jeneponto misalnya. Suharto merasa heran dengan dukungan Golkar Jeneponto ke Supriansa.
Suharto membantah pernah bertandatangan dalam surat dukungan ke Supriansa.
“Artinya kalau tandatangan saya ada dalam surat dukungan ke Supriansa, keabsahannya perlu dipertanyakan,” terang Suharto.
Ketua DPD Golkar Jeneponto, Iksan Iskandar ditengarai mendukung penuh Supriansa di perhelatan Musda. Iksan yang juga menjabat Bupati Jeneponto, hadir dalam konsolidasi yang digelar Supri di Hotel Novotel, Rabu (22/7/2020) silam.
Pun dengan Sekretaris DPD II Golkar Pinrang Syamsuri. Ia secara tegas mengaku tidak pernah bertandatangan dalam surat dukungan ke Supriansa sebagaimana yang beradar ke publik saat ini.
Syamsuri menyebut, jika ada surat dukungan suara ke Supriansa hal itu tidak benar keberadaannya. Bisa saja tandatangannya dipalsukan.
“Dukungan tersebut kan harus dirapatkan dulu di DPD II sebelum menentukan siapa figur yang didorong. Intinya kalau ada tandatangan saya dalam surat dukungan Golkar Pinrang itu sama sekali tidak benar,” kata Syamsuri dalam keterangannya, Minggu (26/7/2020) kepada wartawan.
Seperti Iksan Iskandar, Ketua DPD Golkar Pinrang, Darwis Bastama juga dikabarkan mengusung Supriansa.
Sebaliknya, Sekretaris Golkar Takalar, Dr H Nawir Rahman, justru dikabarkan dicopot karena mendukung Supriansa. Nawir yang merupakan mantan legislator DPRD Takalar tiga periode turut hadir di konsolidasi Novotel bersama Supriansa.
“Hari Sabtu malam 25 Juli 2020 saya diinfokan bahwa saya sudah diplenokan dan diambil keputusan untuk memberhentikan saya selaku sekretaris partai dan dukungan untuk bakal kontestan ketua telah di tanda tangani oleh sekretaris baru” ungkap Nawir, Senin 27 Juli 2020.

Menanggapinya, Juru bicara Partai Golkar Sulsel, M Risman Pasigai yang populer dengan MRP, meminta agar jangan mendramatisir dinamika Musda.
“Situasi Musda jangan ada yang membolik-balik. Silahkan mendukung, tapi jangan menggiring opini seolah-olah terzalimi jika mendukung calon tertentu.”tandas Risman.
Risman mengaku pihaknya memperoleh informasi, kalau voters banyak dikontak oleh beberapa tim sukses calon, termasuk adanya pengusaha yang ikut-ikutan juga merayu voters dengan iming iming.
“Bahkan ada pejabat pusat yang juga ikut nimbrung mengarahkan dukungan DPD.”kata mantan aktifis HMI Makassar.(*)
Leave a Reply