Banjir Bandang Jeneponto Telan Satu Korban Jiwa

JENEPONTO, KILOMETER40.COM– Musibah banjir bandang di Kabupaten Jeneponto menelan korban jiwa. Banjir bandang disebabkan debit air Bendungan Kareloe mengalami peningkatan pada level 150 dari batas normal 100, hingga akhirnya meluap ke beberapa pemukiman warga. Saat itu hujan deras mengguyur daerah itu sejak Jumat pagi, 12 Juni 2020, kemarin.

Dampak ditimbulkan, dilaporkan satu orang meninggal atas nama Daeng Made. Selain itu, dua orang dikabarkan hanyut dan belum ditemukan, empat rumah dan korban tertimbun longsor di Dusun Tokka, Desa Palantikang, Kecamatan Rumbia.

Selanjutnya, tiga rumah dilaporkan dibawa hanyut derasnya air di Dusun Paloe, Desa Rumbia, dua rumah rusak parah dan 10 ternak sapi hilang karena hanyut terbawa air.

Lokasi terdampak pascabanjir bandang tersebut di lima kecamatan dan delapan desa, masing-masing Kecamatan Rumbia (terparah),Turatea, Tarowang, Binamu dan Tamalatea. Desa Rumbia (terparah), selanjutnya Desa Jombe, Sepanang, Munthe, Tino, Lebang Manai, dan Desa Pallantikang serta Kelurahan Balang.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, meninjau titik longsor di Jeneponto, Sabtu, 13 Juni 2020. Kali ini di Desa Kassi, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Sebelumnya, Wagub Sulsel telah meninjau titik longsor di Desa Rumbia.

“Mengunjungi serta membawa bantuan untuk keluarga saudara kita yang menjadi korban tertimbun longsor di Kecamatan Rumbia,” ungkap Andi Sudirman.
Adapun bantuan yang diberikan berupa logistik dan sejumlah uang untuk keluarga korban yang belum ditemukan.
Dalam kesempatan itu, Andi Sudirman didampingi Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar, Sekda Jeneponto, Syarifuddin Magau, Dandim Jeneponto dan Wakapolres Jeneponto.(*)

Leave a Reply