TAKALAR, KILOMETER40.COM– Kisruh tingginya tagihan listrik yang dialami sebagian besar warga Takalar direspon DPRD Takalar. Tak menunggu lama, DPRD Takalar melalui Komisi II mengundang pihak PLN dalam forum Rapat Kerja membahas persoalan tersebut, Rabu (10/6/2020) pagi.
Dalam forum ini terungkap akar masalah lonjakan tagihan yang dialami masyarakat.
“Yang pasti, tidak ada kenaikan tarif. Hanya terjadi penumpukan jumlah tagihan selama beberapa bulan terakhir.”kata Manager PLN ULP Takalar, Agus Wahyu Setiawan dihadapan para legislator.
Ditambahkannya bahwa pelanggan akan mengalami tagihan Juni melonjak lebih dari 20 persen daripada Mei 2020.
“Hal ini diakibatkan penagihan menggunakan rata-rata tiga bulan terakhir sehingga kenaikannya akan dibayar sebesar 40 persen pada Juni.
Kemudian untuk mengurangi lonjakan kenaikan, sisanya yaitu 60 persen-nya dibagi rata dalam tagihan bulan ke depan.”jelasnya lagi.
PLN menghimbau masyarakat yang masih kebingungan atas perhitungan ini, bisa datang langsung ke kantor PLN.
Wakil Ketua Komisi II DPRD, H Indar Jaya menegaskan kepada pihak PLN untuk lebih gencar melakukan sosialisasi terhadap masyarakat atas sistem perhitungan ini. Termasuk menyampaikan aspirasi masyarakat Takalar ini ke pimpinan PLN wilayah Sulselrabar.
“Tolonglah, aspirasi ini diteruskan ke pimpinan PLN yang lebih tinggi. Dalam masa pandemi, pendapatan masyarakat sangat tertekan. Tagihan yang tinggi ini harus diberi kebijakan oleh PLN.”tukas Indar Jaya.(*)
Leave a Reply