Soal Pemindahan Makam Istrinya, Andi Baso: Semoga Pak Gubernur Berpihak pada Orang Terzalimi

Andi Baso Ryadi Mappasulle Bersama almarhumah Istrinya, Nurhayani Abram (ist)

MAKASSAR, KILOMETER40.COM– Keinginan Andi Baso Ryadi Mappasulle, (46), warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, untuk memperjuangkan pemindahan jenazah istrinya, Nurhayani Abram (48) dari pekuburan khusus pasien Covid-19 Macanda Gowa, ke kampung leluhurnya di Kabupaten Bulukumba, tak pernah surut.

Sayangnya, pasca menemui tim gugus tugas percapatan penanganan Covid-19, Jumat (5/6/2020) pekan lalu, Andi Baso belum menemui titik terang.

“Sampai hari ini belum ada sikap dan tanggapan terhadap tuntutan kami,”terangnya ketika dikonfirmasi, Senin (8/6/2020) pagi.

Meski demikian, pria kelahiran Bulukumba itu masih akan menunggu respon Gubernur Nurdin Abdullah.

“Saya akan menunggu respon Pak Gubernur sebagai tim gugus sampai hari senin ini, saya masih berharap pak Gubernur masih berpihak kepada orang terdzolimi seperti keluarga kami.”harap Andi Baso.

Menyoal rencana gugatan secara hukum, Pria berlatar belakang pengusaha ini menjelaskan bahwa itu merupakan langkah terakhir.

“Kami juga berharap bantuan para wakil rakyat di DPRD Sulsel.”katanya.

Dalam dua hari terakhir, puluhan pengacara menggalang gerakan solidaritas bantuan hukum untuk mendampingi keluarga Andi Baso di media sosial. Senin pagi hari ini, tercatat ada 39 pengacara yang akan mendampingi Andi Baso, jika langkah hukum akan dilakukan.

Untuk diketahui, istri Andi Baso, Nurhayani Abram meninggal setelah terkena stroke dan pecah pembuluh darah. Hasil uji swab-nya yang keluar setelah pemakaman dengan protokol covid, menunjukkan bahwa Nurhayani negatif terinfeksi covid-19.(*)

Leave a Reply