TAKALAR, KILOMETER40.COM– Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda negeri ini, turut berimbas pada nasib para pemain sepak bola profesional di semua jenjang liga.
Karena penyebaran virus corona di Indonesia kian masif, PSSI mengambil sikap. Selama Maret hingga Juni tidak ada kompetisi. Selain itu, PSSI juga menginstruksikan klub untuk memangkas gaji pemain sebanyak 75 persen.
Lantas, bagaimana kondisi para pemain profesional tersebut selama kompetisi ditangguhkan?. Kilometer40.com sempat menemui Asri Akbar, pemain Persijap Jepara yang kini bermain di Liga 2.
Pesepak bola kelahiran Takalar tersebut mengaku selama liga diliburkan, dia pulang kampung. Asri mengatakan memetik hikmah yang luar biasa selama pandemi ini berlangsung.
“Alhamdulillah, banyak hikmah yang kita dapatkan. Baru kali ini, bisa lebih dekat dengan keluarga dan teman lama di kampung. Puasa Ramadhan juga kali ini terasa bermakna bersama keluarga.”buka Asri, Ahad (31/5/2020) kepada Kilometer40.com.
Selama belasan tahun terakhir, Asri lebih banyak menghabiskan waktu di daerah tempatnya bermain. Kali ini, pemain yang kini tampil stylish dengan warna rambut emas, lebih banyak menghabiskan waktu di kampung halamannya.
Ketika ditanya soal kesejahteraan pemain, pemain kelahiran 29 Januari 1984 mengatakan karena imbas covid, manajemen hanya memberikan gaji 15 persen dari kontrak.
“Selama April sampai Juni kita hanya terima 15 persen. Mau gimana lagi, kita harus pahami situasi ini.”tukas Asri yang juga Alumni SMP 2 Takalar.
Olehnya, Asri berharap Federasi alias PSSI memikirkan bagaimana kelanjutan kompetisi yang tidak merugikan semua pihak. Apalagi, para pemain profesional menggantungkan hidup pada kelanjutan liga.
“Saya kira kan sekarang ada wacana New Normal. Federasi saya harap beradaptasi dengan konsep ini untuk kelangsungan liga. Dengan catatan tidak merugikan semua pihak.”harapnya.
Untuk menjaga kebugaran, Asri mengisi waktu dengan latihan mandiri bersama Sekolah Sepak Bola (SSB) Bina Asri yang didirikannya di Takalar.(*)
Leave a Reply