JAKARTA, KILOMETER.COM– Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melarang seluruh elemen masyarakat melakukan kegiatan mudik untuk tahun ini sebagai upaya untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.
Hal tersebut ditegaskan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan lanjutan pembahasan antisipasi mudik melalui video conference di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Keputusan tersebut didasari atas data jumlah masyarakat yang ingin melakukan aktivitas mudik. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, masih ada 27% masyarakat yang bersikeras tetap mudik.
Berikut penjelasan lengkap Jokowi yang secara resmi melarang mudik bagi seluruh masyarakat :
Saya ingin langsung saja dari hasil kajian-kajian yang ada di lapangan, pendalaman di lapangan, dari hasil survei Kementerian Perhubungan, disampaikan yang tidak mudik 68%, yang tetap bersikeras mudik 24%, yang sudah mudik 7%. Artinya masih ada angka sangat besar 24% lagi.
Kedua, berkaitan dengan bansos. Bansos sudah mulai dilaksanakan kemarin, pembagian sembako untuk Jabodetabek, kartu pra kerja sudah berjalan, minggu ini bansos tunai juga dikerjakan.
Jadi dari sinilah kemudian saya ingin mengambil sebuah keputusan setelah larangan mudik ASN, TNI Polri, pegawai BUMN h kita lakukan pada minggu lalu. Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan juga mudik semuanya akan kita larang.
Oleh sebab itu saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan ini mulai disiapkan. Saya kira demikian.
Dengan demikian, Presiden memandang perlu adanya kebijakan yang lebih tegas agar masyarakat tidak mudik sehingga penyebaran virus corona di Indonesia dapat dicegah.
Diketahui, hingga Senin (20/4/2020), ada 6.760 kasus positif Covid-19 yang terdeteksi di Indonesia.
Dari jumlah itu, 590 orang meninggal dunia dan 747 lainnya dinyatakan sembuh.(*)
Leave a Reply