JAKARTA, KILOMETER40.COM– Selama pandemi Covid-19 merebak, publik akan semakin akrab dengan wajah Achmad Yurianto. Ya, Yurianto adalah juru bicara pemerintah untuk informasi perkembangan penyebaran Covid. Yurianto akan ‘nongol’ di televisi saban sore untuk menyampaikan perkembangan.
Pengamat komunikasi, M Qodari punya penilaian soal gaya komunikasi Yurianto. Menurut Qodari, Yuri lebih dominan soal teknis ketimbang komunikasinya. Bahkan terkesan menyeramkan karena nadanya monoton, dan menyampaikan informasi yang lebih cenderung tentang kematian.
“Kesan saya kalau Yuri muncul itu seram. Jam 4 jadi menakutkan. Seolah-olah menunggu malaikat pencabut nyawa sedang mengumumkan daftar orang yang dekat dengan sakaratul maut. Terus terang saya trauma kalo jam 4,” canda Qodari dikutip dari RM.
Jika Presiden tetap menunjuk Yuri, Qodari berpesan agar dirinya bisa lebih humanis. Misalnya senyum atau nada bicaranya bervariasi. Atau pemerintah bisa coba mengganti dengan dokter perempuan.
“Patut juga dicoba sosok lain yang berbicara. Karena tidak harus sesuai dengan jabatan birokrasinya. Jubir covid bisa wanita. Mungkin bisa dipilih dokter perempuan yang punya pesan lebih soft,” pungkasnya.
Kabar perkembangan corona yang disampaikan Jubir Pemerintah Achmad Yurianto sudah mulai menggembirakan.
Dalam dua hari ini, Yurianto umumkan jumlah pasien yang sembuh makin banyak. bahkan lonjakannya sudah jauh menyalip jumlah pasien yang meninggal.
Hingga Jumat (17/4/2020) kemarin, sudah ada 607 orang yang dinyatakan sembuh. Jumlah ini bertambah 59, dibanding sehari sebelumnya. Dengan begitu, persentase kesembuhan di Indonesia melonjak jadi 10,2 persen.
“Kita bersyukur yang sembuh sekarang sudah mencapai 607 orang. Sudah
barang tentu ini akan terus meningkat dalam jumlah yang cukup besar dalam beberapa hari ke depan,” kata Yuri dalam keterangan persnya di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) di Jakarta, kemarin.(*)
Leave a Reply