Curhat ODP Covid-19: “Bukan Corona yang akan Membunuh Kami…”

Pelaksanaan Tes Swab bagi warga di Salaka, kabupaten Takalar

TAKALAR, KILOMETER40.COM- Sudah 17 hari. Terkurung dan terawasi di rumah masing-masing.

Situasi ini dijalani 9 Kepala Keluarga di Kelurahan Salaka Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP). Ada lebih 40 jiwa disana.

“Hari ini sudah 17 hari kami di rumah. Dikurung dan diawasi semua orang. Baik petugas apalagi tatapan sinis masyarakat sekitar.”ungkap Daeng Nai, Kamis (16/4/2020) melalui sambungan telepon.

Sayangnya, Daeng Nai mengaku selama terisolasi, perhatian petugas terhadap keberlangsungan hidup mereka sangat minim.

“Kami dikurung tanpa bekal. Sekali waktu kami dikirimi beras 10 kilo dari Dinas. Sesekali bantuan donasi dari masyarakat. Bukan Covid yang akan membunuh kami. Tapi kelaparan dan beban psikologis.”urainya.

Daeng Nai yang mengaku mewakili 9 KK berharap pada pemerintah untuk segera memberi kepastian atas perkembangan status ODP mereka.

“Sudah 17 hari tanpa kepastian. Mohon nasib kami diperjelas. Saat ditetapkan ODP, kami hanya diukur suhu tubuh. Setelah itu tidak ada hasil. Kami sudah kehilangan pendapatan untuk keluarga selama ini. Tolonglah, beri kami kepastian.”tandasnya lagi.

“Jika hari kedua puluh tidak ada kejelasan, kami akan kembali beraktifitas. Kami sudah sepakat bersama semua ODP disini.”tegasnya.

Untuk diketahui, mereka ditetapkan ODP setelah keluarga sekaligus tetangga mereka, NA (51) ditetapkan positif Covid.(*)

Leave a Reply