Pemuda Tani HKTI Sulsel: Penanganan Covid-19 Tidak Boleh Abaikan Sektor Pangan

Rachmat Sasmito, Ketua Pemuda Tani HKTI Sulsel

Rachmat Sasmito, Ketua Pemuda Tani HKTI Sulsel

MAKASSAR, KILOMETER40.COM– Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulsel merilis pernyataan seputar penanganan pandemi Corona Virus Disease-2019 di Sulsel.

Pemuda Tani HKTI Sulsel melalui ketuanya, Rachmat Sasmito menyatakan apresiasi atas langkah pemprov sejauh ini.

“Mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang telah diambil oleh Gubernur Sulsel Bapak Prof Nurdin Abdullah dalam penanganan Covid-19 di Sulsel.”kata Rachmat melalui siaran pers yang dikirim ke media, Senin (13/4/2020) pagi.

Nurdin Abdullah yang berlatar belakang mantan Bupati 2 periode dan jebolan sarjana pertanian pasti sangat menyadarai penanganan Pandemi Covid-19 ujung tombaknya adalah tenaga Medis.

Tapi Rachmat mengingatkan satu hal yang harus menjadi fokus Nurdin Abdullah.

“Namun ada bahaya lain di depan mata akibat Pandemi ini , yaitu bagaimana kecukupan bahan pangan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan. Apabila ini tidak tertangani dengan baik dampaknya jauh lebih berbahaya dari Pandemi Covid-19 ).”imbuhnya lagi.

Dampak itu menurut Rachmat antara lain adalah akan berkurangnya asupan gizi bagi balita akibat kurangnya asupan bahan makanan sehat.

“Selain itu, Harga pangan yang akan meroket tinggi
disaat bulan Ramhadan yang telah di depan
mata serta pasokan semakin langka dari sentra-sentra
produksi pangan di sulsel baik Pangan maupun hortikultura.”tambahnya lagi.

Pemuda Tani mengingatkan Pemprov bahwa Bulog hanya mampu menyangga pasokan harga dan ketersediaan bahan pokok hanya mampu sampai 3 bulan.

“Semoga pandemi ini tidak berkepanjangan dan semoga pasca Pandemi ini bukan para cukong dan broker serta Kartel Pangan yang semakin kaya karena mereka akan berebut import besar-besaran untuk menutupi ketersedian pangan kita.”tutupnya.(*)

Leave a Reply